Finally, setelah perjuangan panjang dan melelahkan
Tjan Jessica Nugroho Tjandra, S.E.
Thankyou Lord for all Your Kindness and Blessings.
Tidak mudah itu pasti. Lelah itu pasti. Tidak tidur itu pasti. Tapi sikap hati dan kemauan itu pilihan. Mau semangat dan berjuang juga bagian dari pilihan yang ditempuh.
Beberapa hal yang telah kupelajari selama ini, membuatku sadar akan beberapa hal :
Jessica ya Jessica. Bukan orang lain. Jessica yang tingkat kecerdasan rata-rata, kalau belajar tidak bisa santai, kalau santai belajar hasil ujian pasti buruk. Pelupa, baik hal-hal kecil ataupun besar. Moody, mood bagus atau jelek mempengaruhi suasana hati, tingkah laku dan perkataan.
Mungkin ada banyak lagi hal yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Kadang iri dengan orang lain yang memiliki kecerdasan lebih, cukup sekali belajar sudah bisa atau cukup mendengarkan di kelas sudah bisa. Iri juga dengan orang yang punya daya tangkap yang cepat. Tapi Jessica ya Jessica, kalau Jessica tidak bisa seperti itu apa sebaiknya menyerah saja dan menerima nasib?
Kalau memilih ya, artinya tidak ada Jessica di kampus UKP sekarang, bukan karena S.E. tapi karena D.O.
Suatu kali di mata kuliah Ekonomi Mikro diajar oleh Pak Adwin, dosen yang ditakuti di UKP karena kejujuran beliau dalam memberi nilai yang apa adanya, ada rasa menyerah tapi selain itu ada juga rasa gengsi. Masa tidak lulus? Akhirnya entah mendapat ilham dari mana bisa muncul kata-kata ini:
"Kalau di kelas, usahakan setiap penjelasan dosen, harus mengerti apa arti dan maksudnya. Catat semuanya. Kalau tertinggal, tanya teman atau dosen lagi."
Efeknya : Belajar itu jadi lebih mudah dan tidak membuang waktu. Karena di kelas sudah mendengar dengan jeli dan tercatat jelas, menjelang ujian hanya perlu mengulang dan menghafal. Tidak perlu menelusuri lagi asal-muasal rumus, kenapa pakai rumus ini, dll.
"Kalau di kelas, pusatkan perhatian agar cepat mengerti penjelasan dosen"
Efeknya : Membiasakan diri untuk mengisi kuliah pagi agar pikiran fresh. Terutama di kelas yang diajar oleh Bu Juniarti (beliau kalau bicara, berjalan cepat bagaikan kereta api). Terbiasa menjadi Quick Learner.
"Menjadi malas itu mudah, tapi mengubah dari rajin ke malas itu yang sulit. Perlu pressure dari luar untuk mendongkrak semangat itu."
Efeknya : Memulai ikut banyak kegiatan, agar tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang). Kalau banyak menganggur tentu akan menjadi malas dan tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Memang kewalahan, bahkan sampai sekarang belum pandai mengatur waktu. Tapi setidaknya, tetap menjaga prioritas.
"Catatlah hal-hal yang kecil sekalipun di agenda."
Efeknya : Punya agenda yang teratur. Tiap hari selalu terisi hal-hal yang penting yang harus dikerjakan. Tidak ada aktivitas yang tertinggal ataupun terbengkalai. Mulai dari yang prioritas hingga sepele pun tercatat rapi. Belajar menjadi rapi dan hidup teratur.
No comments:
Post a Comment