Lama rasanya sudah tidak menulis lagi. Kali ini aku ingin menulis apa yang terjadi akhir-akhir ini. Banyak hal yang telah aku pelajari. Saatnya untuk sadar kalau aku bukanlah apa-apa.
Setelah melalui UAS yang panjang (lagi-lagi aku nggak belajar dengan maksimal di beberapa mata kuliah seperti Perpajakan dan Akuntansi Manajemen). IP ku turun drastis, bahkan IP terburuk selama 2 tahun kuliah. Otomatis ada banyak omelan yang meluncur ke telingaku. Tapi dari situlah aku bisa introspeksi diri, kenapa IP ku turun? Sebenarnya waktu belajarku itu ada tapi aku buat hal yang tidak berguna, sebenarnya waktu untuk mencicil atau mengerjakan soal-soal itu ada tapi aku lebih memilih untuk bermain-main karena waktu ujian masih lama. Apalagi UAS ini aku dibebankan oleh banyak tugas yang harus dikumpulkan waktu UAS. Mantap sudah, waktu untuk belajar yang mepet ditambah lagi dengan tugas semakin tidak ada waktu.
Tanggal 24-30 Juni ada camp Astor yang bertemakan Imago Dei. Rasanya luar biasa, rohaniku kembali disegarkan. Tuhan menyadarkan aku kalau aku ini bukanlah apa-apa. Siapa sih aku ini kok Tuhan itu mau-maunya pakai aku di pelayanan sebagai Astor? Mataku dipelikkan dan aku teringat dengan 1 ayat yang terambil dari 2 Korintus 4 : 1 "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati"
Hanya karena kemurahan Tuhan, aku boleh melayani Dia. Luar biasa kan, padahal kalau menurut ukuran manusia aku ini tidak termasuk hitungan.
Waktu sesi Christian World View, rasanya luar biasa. Ada banyak hal yang harus aku pelajari mengenai apologetika. Walaupun aku telah mencatat hingga berlembar-lembar materi itu, rasanya pengetahuanku masih dangkal. Aku mau banyak belajar lagi.
Ada pula sesi PKPP, aku terkejut melihat hasil tes gambar diriku yang aneh. Dari 4 kategori semuanya berjumlah sama, yaitu angka cantik 33. Tidak percaya. Aku ini orang yang takut gagal, takut dihukum, takut ditolak dan tidak percaya diri menguasai diriku hingga aku kehilangan rasa aman. Sampai-sampai aku merasa lesu dan berusaha mengoreksi diri lagi. Aku ini merasa agak aneh, aku memiliki 4 temperamen sekaligus dengan porsi yang hampir seimbang. Walaupun yang dominan adalah melankolis.
Setelah melalui UAS yang panjang (lagi-lagi aku nggak belajar dengan maksimal di beberapa mata kuliah seperti Perpajakan dan Akuntansi Manajemen). IP ku turun drastis, bahkan IP terburuk selama 2 tahun kuliah. Otomatis ada banyak omelan yang meluncur ke telingaku. Tapi dari situlah aku bisa introspeksi diri, kenapa IP ku turun? Sebenarnya waktu belajarku itu ada tapi aku buat hal yang tidak berguna, sebenarnya waktu untuk mencicil atau mengerjakan soal-soal itu ada tapi aku lebih memilih untuk bermain-main karena waktu ujian masih lama. Apalagi UAS ini aku dibebankan oleh banyak tugas yang harus dikumpulkan waktu UAS. Mantap sudah, waktu untuk belajar yang mepet ditambah lagi dengan tugas semakin tidak ada waktu.
Tanggal 24-30 Juni ada camp Astor yang bertemakan Imago Dei. Rasanya luar biasa, rohaniku kembali disegarkan. Tuhan menyadarkan aku kalau aku ini bukanlah apa-apa. Siapa sih aku ini kok Tuhan itu mau-maunya pakai aku di pelayanan sebagai Astor? Mataku dipelikkan dan aku teringat dengan 1 ayat yang terambil dari 2 Korintus 4 : 1 "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati"
Hanya karena kemurahan Tuhan, aku boleh melayani Dia. Luar biasa kan, padahal kalau menurut ukuran manusia aku ini tidak termasuk hitungan.
Waktu sesi Christian World View, rasanya luar biasa. Ada banyak hal yang harus aku pelajari mengenai apologetika. Walaupun aku telah mencatat hingga berlembar-lembar materi itu, rasanya pengetahuanku masih dangkal. Aku mau banyak belajar lagi.
Ada pula sesi PKPP, aku terkejut melihat hasil tes gambar diriku yang aneh. Dari 4 kategori semuanya berjumlah sama, yaitu angka cantik 33. Tidak percaya. Aku ini orang yang takut gagal, takut dihukum, takut ditolak dan tidak percaya diri menguasai diriku hingga aku kehilangan rasa aman. Sampai-sampai aku merasa lesu dan berusaha mengoreksi diri lagi. Aku ini merasa agak aneh, aku memiliki 4 temperamen sekaligus dengan porsi yang hampir seimbang. Walaupun yang dominan adalah melankolis.
Di hari terakhir ada pembasuhan kaki. Diiringi Theme Song Astor, ini liriknya :
Bapa kudatang ke hadiratMu
Bersyukur atas kasihMu dan anugerahMu
S'bab Engkau telah memilihku
Dan Engkau telah memanggilku
'tuk menjadi alatMu
Sesuai rencanaMu
Refrain :
Kar'na kemurahanMu
Kami t'rima pelayanan ini
'tuk nyatakan kasihMu
S'bab itu kami tak tawar hati
(S'bab itu kami mau s'lalu setia)
Bapa inilah kami para Astor
B'ri kami hati yang rindu 'tuk menyembahMu
S'bab Engkau telah memilihku
Dan Engkau telah memanggilku
'tuk menjadi alatMu
Sesuai rencanaMu
Bersyukur atas kasihMu dan anugerahMu
S'bab Engkau telah memilihku
Dan Engkau telah memanggilku
'tuk menjadi alatMu
Sesuai rencanaMu
Refrain :
Kar'na kemurahanMu
Kami t'rima pelayanan ini
'tuk nyatakan kasihMu
S'bab itu kami tak tawar hati
(S'bab itu kami mau s'lalu setia)
Bapa inilah kami para Astor
B'ri kami hati yang rindu 'tuk menyembahMu
S'bab Engkau telah memilihku
Dan Engkau telah memanggilku
'tuk menjadi alatMu
Sesuai rencanaMu
Tangisku meledak waktu menyanyikan lagu ini. Luar biasa. Pelayanan ini tidak main-main, pelayanan ini dipercayakan kepadaku untuk menyatakan kasih Allah. Hidupku didedikasikan untuk Allah. Waktu itu, aku mengundang Tuhan untuk masuk ke dalam hatiku dan jiwaku dipenuhi oleh air kehidupanNya hingga meluber. Melalui pelayanan ini air kehidupan harus disalurkan ke mahasiswa UK Petra 2010.
No comments:
Post a Comment