Thursday, July 29, 2010

JAFA bagian 3

Klo bicara tentang JAFA rasanya mau dibuat sampe 10 bagian deh.. Tapi nggaklah, ini bener-bener bagian yang terakhir khir khir...

Kali ini tentang proses yang dijalani di tiap pertemuan JAFA... Seharusnya, JAFA ada 10, namun karena berbagai hal akhirnya cuma dipotong-potong jadi 7. Trus 3 lainnya ke mana?? Nggak tahu deh.. Tapi disimak aja cerita ini.

25 September 2009. JAFA perdana... Acaranya dibuat semeriah mungkin, klo bisa pake conveti aja skalian tapi sayangnya AVT kan ga boleh pake gituan, makan di dalam aja nggak boleh apalagi pasang conveti. Dengan pembicara Ketua Pokjatantra. Awalnya sempat khawatir juga, kok pesertanya nggak dateng-dateng. Ternyata semua pada jam karet, akhirnya acara mulai terlambat. Tapi overall, semua berjalan dengan lancar. Hambatannya, karena tidak ada divisi sekretariat, akhirnya dibantu teman-teman Pokja wat kasih sambutan untuk yang datang. Konsumsi TOP dan segar banget. hehehe...

16 Oktober 2009. Lha ini JAFA yang materinya keren abiz. Namun sayang, PJ nya sepi banget karena dilanda pelatihan panitia di Akuntansi. Tapi, JAFA kali ini memang berkesan banget, walaupun dilanda banyak masalah akibat lampu jepang, tapi aku benar-benar diproses sedemikian rupa. Thanks God. Bersyukurlah dalam segala hal.

6 November 2009. JAFA yang paling kacau. Tiap-tiap panitia tidak melakukan yang terbaik. Slide lagu yang kacau balau, nggak ada latihan musik. Pembicara yang membatalkan H-2, sehingga harus mencari pembicara dadakan. Super kacau, sehingga JAFA kali ini mendapat teguran keras dari para SC. Bukannya memperbaiki kesalahan yang ada, melainkan memperbanyak kesalahan. Tapi, di saat ini ada Rut Ira yang berulangtahun, sehingga bisa memperbaiki suasana meski sedikit.

20 November 2009. JAFA natal. Suasana salju memenuhi ruangan, dengan pohon natal dan lampu-lampu natal di tengah tentu membuat suasana natal yang keren banget. Kali ini, belajar dari kesalahan sehingga kita semua mau belajar untuk memberi yang terbaik. JAFA kali ini adalah JAFA yang terbaik dari pada JAFA sebelumnya.

26 Maret 2010. JAFA perdana di semester genap. Peserta sepi banget karena sudah musimnya seminar. Banyak panitia yang mengikuti pelatihan TD, sehingga ada divisi yang kasihan banget nggak ada teman buat membantu. Maaf banget Marchlay. Aku lebih memikirkan apa yang di mataku, dan tidak terlihat ke kamu, Maaf banget. Tapi ini JAFA yang bagus, memberikan kesan profesional bagi para panitianya. Selain itu, ada Musa yang berulangtahun jadi ada kejutan singkat dan pertunjukan video tentang Musa yang gokil banget.

30 April 2010. JAFA kedua, meskipun semangat sudah mulai kendor. Tapi, kita semua berusaha untuk terus memberikan yang terbaik. Kali ini ruangan didekor Akuntansi banget, dengan pembicara yang mempersiapkan materi sebaik-baik mungkin. Aku salut sama anak-anak panitiaku. Kalian memang TOP.

7 Mei 2010. The Last JAFA in this period. Ini JAFA terakhir yang terbaik. Aku sudah tidak peduli berapa jumlah peserta yang datang, yang pasti mereka semua boleh merasakan kasih Tuhan di dalam JAFA. JAFA ini berkesan banget buat semua peserta yang ada. So good. Tidak terlupakan moment di JAFA terakhir ini.

Aku bersyukur masih diizinkan Tuhan menjadi ketua JAFA. Aku bersyukur bisa kenal dan dekat dengan kalian semua. Aku bangga punya anak-anak seperti kalian. Kita semua sama-sama berproses, mengalami suka dan duka bersama-sama.
Aku benar-benar bersyukur bisa ada dalam JAFA... How about you guys?

Di periode yang baru, sudah ada Ketua PJ yang siap menggantikan aku. Aku harap di PJ yang baru ini benar-benar menjadi PJ yang boleh dipakai Tuhan dengan cara yang luar biasa. God bless you, Jane Christiante.

Wednesday, July 28, 2010

JAFA bagian 2

Dalam posting ini, akan bertemu dengan banyak kata "Akhirnya ..."

Huff.. satu per satu masalah boleh selesai, tapi ada lagi masalah baru yang muncul. Cari panitia!!! Nah ini, susahnya minta ampun... Banyak orang yang tidak bersedia untuk kepanitiaan 1 tahun. Semuanya mau yang sekali jalan selesai. Dienng... tapi okelah, tidak menutup kemungkinan orang yang mau kepanitiaan ini...

Karena aku anggota pemerhati, so teman-teman 1 departemen langsung kuajak jadi panitiaku, pertama ajak Stephanie (Awalnya jadi Koor Konsumsi, pada akhirnya jadi Koor Konsumsi-Sekretariat) dan Lyvia (Koor Acara). Hahaha... baru kali itu aku mikir cari panitia itu gampang. Ternyata kenyataan lain tidak semudah itu.

Awal P3kMaBa, udah cari 11 orang dan hanya dapat 2 yang bersedia, yaitu Lina (Awalnya jadi Sekretaris-Bendahara, pada akhirnya jadi Sekretaris) dan Sally (Awalnya jadi anggota Konsumsi, akhirnya jadi Anggota Acara). Begitu kedua orang ini bersedia, tidak berhentinya aku terusssss tertawa, mengingat beratnya mencari panitia, banyak yang menolak, ketika dengar mereka bersedia jadi panitiaku rasa senang itu berlipat-lipat.

Kurang panitia Divisi perlengkapan dan Pubdekdok. Akhirnya berkonsultasi dengan beberapa teman-teman Foreground, akhirnya didapat 1 nama untuk jadi Divisi Perlengkapan.

Anthony. Sebenarnya nggak kenal sama dia, tapi dengan muka tebelnya minta dia jadi Koor Perlengkapan sekaligus kusuruh dia mencari anak sendiri, yaitu David (Anggota Perlengkapan). Siapa pula David, kok aku juga nggak tahu ya.. Akhirnya setelah bertanya kesana-kemari, akhirnya aku tahu siapa David itu. ckckckckck... parah juga aku ini, teman 1 jurusan n 1 angkatan malah tidak kenal. Kedua orang ini tahu siapa aku, tapi aku tidak tahu mereka. Dengan posisi minta jadi panitianya lagi. Gak tahu diri banget aku waktu itu.

Seusai P3KMaBa diisi dengan libur, karena nggak ada rencana ke kampus akhirnya cari panitia via telepon. Setelah mengajak beberapa orang, akhirnya ada yang usul gimana kalau Christine yang menjadi Pubdekdok-nya. Awalnya Christine (Anggota Pubdekdok) masih ragu-ragu, karena ini kepanitiaan setahun, pasti dikejar-kejar terus tiap hari. Tapi, ketika aku kasih penjelasan, walaupun jangka waktunya 1 tahun, tapi JAFA kan tidak tiap minggu ada, paling-paling 2-3 minggu sekali. Akhirnya dia mau ikut jadi panitia JAFA.

Waktu PRS, ketemu nih sama temen lama (selama semester 2 nggak seberapa dekat lagi kayak semester 1 karena banyak jadwal kuliah yang beda), Josephine (Koor Pubdekdok). Dia langsung kutawari jadi Koor Pubdekdok, mengingat bakatnya dia di bidang kreativitas, pernah masuk di UKM Dekor dan suka kerajinan tangan, langsung kutawari panitia Divisi Pubdekdok.

Waktu awal kuliah, ada rapat perdana. Membahas program kerja, jobdesk dan sebagainya. Sebenarnya kacau juga rapatnya, karena aku nggak ikut raker Pokja, jadi nggak tahu gimana mau mimpin rapat, tahap-tahap pengadaan rapat, dsb. Tapi aku dengan PeDenya langsung mengadakan Rapat Pleno (benar-benar high risk-low return). Karena Divisi Acara kurang 1 dan lebih susah carinya daripada divisi Konsumsi, akhirnya Sally (Anggota Acara) berpindah ke divisi Acara. Maaf ya Sal, ini memaksa kamu. Tapi pada akhirnya kamu bisa jadi anggota yang baik dan mampu bekerja sama dengan Lyvia, sampai-sampai kalau kamu mau out dari JAFA, Lyvia juga mau out dari JAFA juga. Bener-bener udah 1 hati, 1 pikiran, 1 tujuan. Jangan sampe 1 jiwa juga lho ya. Hahahaha....

Setelah itu, meminta bantuan dari kesana-kemari, kemudian muncullah ide dari seseorang yang juga sekaligus menyarankan Christine sebagai divisi Pubdekdok. Waktu itu, aku masih ingat dia langsung menelepon Aldo (Anggota Konsumsi) untuk menjadi panitia JAFA dan Aldo pun bersedia.

Beberapa waktu kemudian, aku lupa tepatnya seusai JAFA Perdana atau sebelum JAFA Perdana. Yang pasti, dari Divisi perlengkapan kekurangan orang. Dan lagi-lagi aku meminta Anthony untuk mencari sendiri, dengan alasan terserah kamu mau cari siapa yang pasti kamu bisa kerja sama dengan orang itu, karena orang itu akan jadi anakmu nantinya. Padahal, maksud lain, aku udah capek cari panitia terus. Hehehe... Maaf ya teman... Akhirnya dipilihlah Marchlay (Anggota Perlengkapan) yang bersedia untuk menjalani panitia JAFA. Setelah berbicara singkat dengan Marchlay yang punya julukan menyimpang kejauhan yaitu Soleh, motivasinya dipenuhi dengan KP (rasanya jadi nggak tega bilang kalau dia bakal rugi kalau jadi panitia JAFA dengan motivasi dapat KP). Akhirnya aku setuju dia jadi panitiaku.

Setelah JAFA perdana. Ditemui lagi tentang masalah. Karena aku tidak membuat Divisi Sekretariat (bodohnya diriku), ditambah lagi sang Koor Acara tidak bisa hadir dalam JAFA perdana, akhirnya minta tolong sama Sally untuk membuat angket Eval (terlupa waktu rapat). Tentunya, si SC yang skaligus Kadep Pemerhati, langsung marah dan menyuruh aku untuk minta tolong Lina saja yang membuat, karena bukan tugasnya Sally. Ketika menyuruh Lina, jadilah perseteruan hebat antara aku n Lina.

Pembuatan LPJ, aku sadar beratnya tugas Sek-Ben. Diam-diam, aku cari panitia yang bersedia jadi Bendahara. Pikiranku mengarah pada Rut Ira (Bendahara) yang sekaligus partner-ku dalam Asisten Tutorial. Ketika memberi tahu Lina, saking tidak sabarnya memberi tahu kabar gembira ini tidak hentinya aku menelepon Lina yang lagi istirahat n ga mau diganggu. Terjadi perseteruan lagi deh. Maaf Maaf Lin.... Aku emang merepotkan...

Ini deh, suka dan dukanya menjadi Ketua JAFA,,,
tapi yang namanya proses itu nggak cuma sekali, dua kali atau tiga kali tapi terserah Tuhan sampai orang yang diproses itu sudah siap keluar dari proses dan menikmati hasilnya. Ada hal yang harus disyukuri, aku senang dengan kalian semua. Kepanitiaan 1 tahun membuat kalian yang tadinya nggak kenal jadi kenal dekat, kalau saling membutuhkan bisa langsung ngomong n nggak melalui aku lagi.

Ingat nggak (kecuali yang Akuntansi pajak, nggak tahu apa-apa) waktu JAFA terakhir n rapat eval terakhir sekaligus diisi dengan perpisahan melepas kalian, ketika kalian mencurahkan isi hati kalian dan kesan-kesan kalian. Aku sempat nangis. Jujur, aku bangga sama kalian, meski aku yakin tiap-tiap dari kalian punya kepahitan sama aku. Aku bersyukur bisa 1 kepanitiaan sama kalian. Tiap-tiap dari kalian itu menorehkan warna baru dalam hidupku. Aku pingin banget kumpul-kumpul lagi sama kalian... Perpisahan tetep harus dirayakan dong.

Gbu guys... JAFA!! FIGHTING!!!

Lanjut...

JAFA bagian 1

Olalala... Jiwa menulis masih meluap-luap. Okelah, sekarang aku menulis. Kali ini aku cerita tentang REGAR (REtret Gabungan Antar JuRusan) yang diadakan di Sarfat, Batu pada 22-24 Juli 2010. Yup, disitulah wadah di mana Ketua Persekutuan Jurusan, Pengurus PJ dan perwakilan HIMA diproses sedemikian rupa. Jangan dibayangkan proses seperti pembuatan sandal, tapi diproses untuk terus diisi dengan materi materi dan materi.

Persekutuan Jurusan, jadi teringat tahun lalu (tahun lalu aku juga ikut REGAR untuk diproses jadi ketua PJ). Aku juga diproses sedemikian rupa di sana, kepala dipenuhi dengan materi CWV, Holistic Growth, I3 dan Christian Leadership. Kegiatan di sana hanya makan, sesi, snack, sesi, istirahat, sesi, makan, sesi dan tidur. Benar-benar jadi domba gemuk, setelah makan langsung duduk.

Berawal dari Ce Yustina yang menawariku untuk menjadi ketua PJ (kejadiannya sebelum P3KMaBa 2009). Awalnya kaget dan cemas, pantaskah diriku jadi seorang ketua... Singkat cerita, aku punya beban yang berat, namun aku tidak bisa cerita pada siapapun hingga akhirnya aku menulis di notes di FB. Walaupun hanya berupa tulisan, tapi mendatangkan semangat yang hebat, mendatangkan spirit untuk terus maju melangkah. Ini PJ, bagian dari rencana Tuhan kalau aku yang menjadi ketua-nya. So, harus dilakuin terus yang terbaik....

Tanggal 6-8 Agustus 2009, aku menjalani REGAR sendirian. Tidak ada seorang teman pun di jurusan Akuntansi yang menemaniku ke REGAR. Tentu saja, karena pada tanggal tersebut teman-teman POKJATANTRA sedang menjalani Raker.

3 hari 2 malam itu tidak sia-sia. Aku dipenuhi dengan semangat, bayangan materi juga berlimpah di benakku yang langsung kutuliskan untuk menjadi materi PJ. Wew, masih belum diperkenalkan ya, PJ Akuntansi namanya JAFA (Joyful Accounting Family). Namun, pergumulan ini terus berlanjut.

Pertengahan Agustus, disibukkan dengan pembuatan proposal dan presentasi materi. Karena aku membuat materi dengan cara brainstorming dengan banyak teman, akhirnya menuai protes dari sana-sini (teman-teman pengurus PJ dari jurusan lain dan Pelma). Aku memutuskan untuk merombak materi (aku mengganti materi keseluruhan).

Awal September, ketika memasukkan proposal ke BAKA, terjadi lagi hal yang membuat kepala tidak sanggup berpikir lagi. DITOLAK karena materi tidak tajam mengarah ke Akuntansi. Duniaku runtuh rasanya, materi yang dibuat dengan susah payah ditolak begitu saja, disamping itu JAFA perdana sudah mau jalan. How???

Selidik punya selidik, sang kepala BAKA menginginkan materi seperti yang aku buat sebelumnya pada saat presentasi materi (materi yang diprotes mentah-mentah), ketika aku merombak materi, maka materi itu menjadi salah dan ditolak di kepala BAKA. Berpikir sederhana, tinggal mengembalikan materi lama ke dalam proposal saja kaaan.... Memang, tapi sudah tidak ada waktu lagi, karena persetujuan proposal adalah 5 hari sebelum Hari H.

Solusi yang kuambil, untuk JAFA perdana aku membuat 1 proposal khusus, untuk JAFA semester ganjil membuat 1 proposal dan JAFA semester genap membuat 1 proposal lagi. Total untuk JAFA harus berboros ria, pakai 3 proposal.

Lanjut...

Tuesday, July 20, 2010

~~Tibor Kalman~~

Kalau melihat judul di atas, pasti berpikir tentang seorang tokoh dunia yang yang dijuluki "Man for all Seasons" . Tapi ini bukan intinya, yang mau aku ceritakan tentang salah 1 kelompok di Jurusan DKV dalam suatu kepanitiaan P3KMaBa 2010.

Aku memang bukan panitia, dan aku menolak kepanitiaan ini. Alasannya ada dan jelas. Tapi aku memilih untuk datang di hari pertama karena aku ingin lebih dekat dengan Maba-maba yang ku-astor-in nantinya.

Aku ditempatkan di kelompok ini, di sana sudah ada frontline yang bernama Christin (DKV'09). Dari situ aku bisa kenal dengan Maba-maba DKV yang ramai, unik, lucu, keren, dsb. Kesanku sepenuhnya positif di kelompok ini. Aku nggak rela kalau harus meninggalkan kelompok ini, rasanya aku nggak percaya kalau ini bukan kelompok yang ditempatkan untukku (baru beberapa hari kemudian aku baru tahu kalau aku ditempatkan di Akuntansi). Padahal aku sudah mulai mengenal temperamen dan sifat mereka.

Keunikan-keunikan mereka beragam, diawali dari pembuatan rule of the group, mereka bikin sampai 10 (padahal aku dengar dari frontline lain kalau mereka kesulitan ajak mereka bikin itu, tahun lalu pun kelompokku cuma bikin 3), rela nggak mau makan demi menyelesaikan keplek dan maskot (aku sudah suruh mereka makan berkali-kali selama 2 jam lebih tapi ga dilaksanakan), hari-hari selanjutnya mulai terlihat belangnya masing-masing...

Di bawah ini ada personil Kelompok Tibor Kalman, dengan spesies yang aneh nan lucu :
Diawali dari Frontline-nya Christin, aku bersyukur ber'partner sama km choy... hehehe... kamu itu asyik n lucu, kalau ngomong langsung ceplas-ceplos (hahahahaha), bahkan seorang frontline bisa melanggar peraturan kelompok (hihihihihi...) lucu banget lho...
Ada yang CinLok Si Ting (ketua kelas padahal, langsung gerak cepat) sama Yohana (gara-gara makan empek-empek jam 23.30 hanya berduaan) *so sweet*
Dari situ timbul pasangan lain Astrid - Christopher, dan ini yang trans gender Andhika - Kenny (kedua orang ini paling diem kalau di kelas, tapi kalau ada yang melawak langsung meledak tawanya).
Ada yang salah masuk WC Cowok, si Carla (jago nge-dance lhoo) yang tiba-tiba masuk kelas dan tanya ke Christin "Ce, WC cewek n cowok itu gabung ya?" *so funny*
Ada yang paling rame sekelas Carla dan Edgar (padahal hari pertama Edgar itu pendiam banget, ternyata super rame), bahkan sampai punya jurus Jujitsu.
Ada yang calon Mala yang mengaku dirinya imut (sudah ada julukan yaitu MaMut - Mala IMut) si Edgar pelakunya.
Ada yang paling suka tersenyum dan sama-sama suka film korea yaitu Elyn.
Ada yang suka film klasik dan yang mencetuskan peraturan untuk "Jaga kesehatan" (konyol sebenarnya tapi bisa diterapkan) yaitu Leon.
Ada yang klihatannya diem tapi ramai aslinya yaitu Yosephin, uniknya 3 jam telat tapi ga kena rekap (memang kalau telat itu sekalian telat, jangan tanggung-tanggung).
Ada yang mengaku kangen ketemu sama aku lhow... yaitu Lidia dan Cicil (hehehehehehe... aku nggak ngaku-ngaku sih, ini pengakuan mereka sendiri hehehehe). Justru karena itu aku dateng lagi di hari ke-6. hehehehehe... Aku emang ngangenin siiihh....
Ada yang sempat jadi vegetarian namun gagal di tengah-tengah yaitu Melly. Gara-gara dikirimi daging sama mamanya.
Ada yang agak diem tapi kalau ditanyai tentang Tuhan keren banget jawabannya yaitu Anastasia (calon frontline tahun depan).
Ada juga dalam kelompok bisa disebut TOP, kriterianya ya ramai di waktu yang tepat, dengerin materi dengan serius, n kritis yaitu Marsha.

Mereka punya kesamaan. Mereka punya SEMANGAT untuk ikut P3KMaBa hingga akhir, mereka juga senang ikut P3KMaBa. Tugas-tugas dikerjakan sebaik mungkin (walaupun ada beberapa kekacauan, tapi nggak apa-apa, ini proses), Mereka mau berbaur satu sama lain dan nggak ada yang dijauhi atau dihindari di kelas (luar biasa, saling menerima apa adanya). Teruskan kebersamaan ini hingga akhir perkuliahan, ini bukan akhir tapi justru awal dari kebersamaan dan membentuk kenangan-kenangan yang tidak terlupakan selama kuliah di UK Petra.

Tibor Kalman!!
...Sarangheyo...

Monday, July 05, 2010

Camp Astor 2010 "Imago Dei"

Lama rasanya sudah tidak menulis lagi. Kali ini aku ingin menulis apa yang terjadi akhir-akhir ini. Banyak hal yang telah aku pelajari. Saatnya untuk sadar kalau aku bukanlah apa-apa.

Setelah melalui UAS yang panjang (lagi-lagi aku nggak belajar dengan maksimal di beberapa mata kuliah seperti Perpajakan dan Akuntansi Manajemen). IP ku turun drastis, bahkan IP terburuk selama 2 tahun kuliah. Otomatis ada banyak omelan yang meluncur ke telingaku. Tapi dari situlah aku bisa introspeksi diri, kenapa IP ku turun? Sebenarnya waktu belajarku itu ada tapi aku buat hal yang tidak berguna, sebenarnya waktu untuk mencicil atau mengerjakan soal-soal itu ada tapi aku lebih memilih untuk bermain-main karena waktu ujian masih lama. Apalagi UAS ini aku dibebankan oleh banyak tugas yang harus dikumpulkan waktu UAS. Mantap sudah, waktu untuk belajar yang mepet ditambah lagi dengan tugas semakin tidak ada waktu.

Tanggal 24-30 Juni ada camp Astor yang bertemakan Imago Dei. Rasanya luar biasa, rohaniku kembali disegarkan. Tuhan menyadarkan aku kalau aku ini bukanlah apa-apa. Siapa sih aku ini kok Tuhan itu mau-maunya pakai aku di pelayanan sebagai Astor? Mataku dipelikkan dan aku teringat dengan 1 ayat yang terambil dari 2 Korintus 4 : 1 "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati"
Hanya karena kemurahan Tuhan, aku boleh melayani Dia. Luar biasa kan, padahal kalau menurut ukuran manusia aku ini tidak termasuk hitungan.

Waktu sesi Christian World View, rasanya luar biasa. Ada banyak hal yang harus aku pelajari mengenai apologetika. Walaupun aku telah mencatat hingga berlembar-lembar materi itu, rasanya pengetahuanku masih dangkal. Aku mau banyak belajar lagi.

Ada pula sesi PKPP, aku terkejut melihat hasil tes gambar diriku yang aneh. Dari 4 kategori semuanya berjumlah sama, yaitu angka cantik 33. Tidak percaya. Aku ini orang yang takut gagal, takut dihukum, takut ditolak dan tidak percaya diri menguasai diriku hingga aku kehilangan rasa aman. Sampai-sampai aku merasa lesu dan berusaha mengoreksi diri lagi. Aku ini merasa agak aneh, aku memiliki 4 temperamen sekaligus dengan porsi yang hampir seimbang. Walaupun yang dominan adalah melankolis.

Di hari terakhir ada pembasuhan kaki. Diiringi Theme Song Astor, ini liriknya :

Bapa kudatang ke hadiratMu
Bersyukur atas kasihMu dan anugerahMu
S'bab Engkau telah memilihku
Dan Engkau telah memanggilku
'tuk menjadi alatMu
Sesuai rencanaMu

Refrain :
Kar'na kemurahanMu
Kami t'rima pelayanan ini
'tuk nyatakan kasihMu
S'bab itu kami tak tawar hati
(S'bab itu kami mau s'lalu setia)

Bapa inilah kami para Astor
B'ri kami hati yang rindu 'tuk menyembahMu
S'bab Engkau telah memilihku
Dan Engkau telah memanggilku
'tuk menjadi alatMu
Sesuai rencanaMu

Tangisku meledak waktu menyanyikan lagu ini. Luar biasa. Pelayanan ini tidak main-main, pelayanan ini dipercayakan kepadaku untuk menyatakan kasih Allah. Hidupku didedikasikan untuk Allah. Waktu itu, aku mengundang Tuhan untuk masuk ke dalam hatiku dan jiwaku dipenuhi oleh air kehidupanNya hingga meluber. Melalui pelayanan ini air kehidupan harus disalurkan ke mahasiswa UK Petra 2010.