Saturday, January 23, 2010

Apa Utang Allah Pada Kita??


Ada seorang penjual makanan
yang menjual roti bagel dengan harga 50 cent per buah
di warung makan di sudut jalan.
Ada seorang yang sedang jogging
berlari melewatinya dan melemparkan 25 cent
ke dalam tempat uang, tetapi
tidak mengambil roti bagelnya.
Selama berbulan-bulan dia melakukan hal yang sama,
di setiap harinya.
Suatu hari, saat dia lewat dan hendak melakukan hal tersebut
penjual makanan itu menghentikannya.
Seorang jogging tersebut berkata,
"Kamu pasti ingin bertanya kan,
kenapa saya selalu menaruh uang tetapi tidak pernah mengambil bagel sekalipun bukan?"
"Tidak"
jawab penjual itu.
"Saya hanya ingin memberitahukan kepada anda
bahwa harga roti bagelnya sudah naik menjadi 60 cent."


Kolose 1 : 9-14
Sering kali kita juga memperlakukan Allah demikian. Padahal kita adalah orang percaya, tapi sikap seperti itu sering muncul. Kita bukannya bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan, kita malah menginginkan lebih. Seolah-olah, Allah telah berutang kesehatan, hidup yang nikmat, berkat materi kepada kita. Ingat, Tuhan tidak pernah berutang kepada kita, justru Tuhan telah memberikan segala-galanya.

G.K. Chesterton menulis, "Hari demi hari berlalu, selama saya mempunyai mata, telinga, tangan dan sebuah dunia yang hebat di sekelilingku. Dan bersama hari esokm sesuatu yang baru dimulai. Mengapa saya diberikan dua?"

Si Pemazmur berkata, "Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya"
(Mazmur 118 : 24).


Setiap hari entah baik atau buruk, adalah 1 hadiah lagi dari Allah. Seharusnya hidup penuh rasa syukur yang kita jalani untuk menyenangkan Dia. Hidup untuk Allah.


Source : Santapan Rohani
I have been blessed

No comments:

Post a Comment