Friday, June 24, 2011

Pimpinan dan Pemeliharaan Allah bagi UmatNya

Bacaan : Keluaran 13 : 17-22

Kisah perjalanan Bangsa Israel keluar dari Mesir. Ada peristiwa yang unik. Tuhan tidak menuntun bangsa Israel menuju Kanaan dengan rute yang enak.

Gosyen : Mesir bagian atas. Dalam Kitab Kejadian, diceritakan bahwa Yusuf boleh menempati tanah Gosyen oleh Firaun. Tetapi, begitu ganti keturunan Firaun, Bangsa Isarel dijajah.
Jika Bangsa Israel jalan lewat pantai (telusuri di Alkitab Peta Zaman Purba : Dari Mesir ke Gosyen hingga ke Kanaan), jaraknya sekitar 350km. Jika ditempuh dengan jalan kaki membutuhkan waktu 2-3 minggu.

Namun, Tuhan menuntun Bangsa Israel dengan memutar jalan di Padang Gurun (telusuri di Alkitab Peta Zaman Purba : Mesir ke Laut Teberai kemudian ke Gunung Sinai hingga Kanaan) menuju Laut Teberau, yang sebenarnya jalan buntu. Kemudian ke Gunung Sinai hingga akhirnya ke Kanaan.

Walaupun sebenarnya alasan Tuhan masuk akal, kalau lewat pantai artinya melewati 5 kubu pertahanan Filistin namun paling dekat. Ayat 17 dikatakan bahwa "... sebab firman Allah : Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan sehingga mereka kembali ke Mesir". Padahal, Bangsa Israel sebenarnya siap kalau Tuhan menuntun jalan ke Kanaan lewat pantai, di ayat 18 dikatakan bahwa "... dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir". Sehingga, Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan siap sedia berperang namun melewati jalan di Padang Gurun (bukan pantai) menuju Kanaan.

Apa hubungannya dengan hidup kita?
Pada kenyataannya, kita memang harus masuk dan melewati jalan yang penuh masalah tanpa bisa menolaknya ('jalan' ini harus dibedakan dengan jalan yang sering kita buat sendiri dan akhirnya menjadi jalan yang rumit karena kesalahan kita)

Bagaimana sikap kita jika perasaan kita, Tuhan seolah memutar atau mempersulit jalan hidup kita?
Ada 3 kata kunci : Percaya, Taat dan Pasrah (Berserah) kepada Tuhan.
alasannya :
  1. Tidak ada Perkara Kebetulan
    Menurut American Heritage Dictionary, kebetulan adalah suatu urutan peristiwa yang meskipun terjadi tanpa disengaja tetapi sepertinya sudah direncanakan atau diatur. Tapi, direncanakan atau diatur oleh siapa? Sebagai orang percaya, tidak ada perkara yang kebetulan (Matius 10:30-31). Semua terjadi karena Kehendak Tuhan (Roma 8:28). Jika perkara Tuhan izinkan terjadi, maka Tuhan pasti punya rencana.

  2. Rencana Tuhan Tidak Pernah Salah
    Dalam Yeremia 29:11, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.". Dalam Matius 10:30 "... rambut kepalamupun terhitung semuanya.". Dalam Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.". Memang sulit untuk mengerti Firman Tuha, dibutuhkan kepekaan kita terhadap FirmanNya. Seandainya kita tetap tidak mengerti, biarlah kita tetap Taat, Percaya dan Pasrah kepadaNya.

  3. Tuhan Sanggup Buka Jalan
    Kalau kita bilang bahwa rencana Tuhan salah, itu karena kita ukur dari ukuran manusia. Tuhan sanggup membuka jalan. Buktinya, Laut Teberau yang Bangsa Israel lewati terbelah menjadi 2, sehingga Bangsa Israel bisa menyeberang. Dalam keadaan yang sulit sekalipun Tuhan pasti sanggup membuka jalan.
The True Story :
  1. Karen Ann Quinlan
    Lahir pada tanggal 29 Maret 1954. Dia kecanduan obat-obatan dan alkohol, sehingga mengakibatkan koma. Pada April 1975, orangtuanya meminta supaya dia di Euthanasia (ada 2 macam Euthanasia yaitu Euthanasia Aktif-membuat pasien meninggal dengan obat melebihi dosis atau obat yang tidak sesuai- dan Euthanasia Pasif-membiarkan pasien meninggal tanpa pemberian terapi/tindakan dokter-) dikarenakan dokter sudah angkat tangan dan mereka sendiri sudah menyerah. Pengadilan tetap tidak mengizinkan, sehingga mereka minta naik banding. Hingga akhirnya, pada Maret 1976, Pengadilan memutuskan Euthanasia Pasif, ketika dilaksanakan kondisi pasien berangsur-angsur membaik dan sehat. Karen baru meninggal 8 tahun kemudian (tahun 1985) akibat komplikasi Pneumonia.
  2. Agian Isna Auli
    Pada tahun 2004, mengalami kelumpuhan total setelah menjalani operasi caesar. Suaminya meminta agar di Euthanasia. Pada bulan Januari 2005, dia sadar dan tidak mau bertemu dengan suaminya karena ketika dia masih koma, dia mendengar semua yang dikatakan suaminya yang meminta agar dirinya di-Euthanasia.
Song : Selalu Ada Jalan

KETIKA JALAN KULALUI
BERPUTAR DI PADANG GURUN
ENGKAULAH YANG MEMELIHARA
HIDUPKU SEMPURNA

KETIKA JALAN YANG KU TEMPUH
BERUJUNG DI SUNGAI DALAM
ENGKAULAH YANG MENGERINGKANNYA
UNTUK KUSEB'RANGI

REFF:
SELALU ADA JALAN
SAAT SEAKAN TIADA JALAN
S'BAB TUHAN ADA DI DEPANKU
MEMBUKA JALAN BAGIKU

SELALU ADA JALAN
DI MANA ADA KEMAUAN
BIARLAH KU HIDUP SELALU
DI JALAN YANG KAU TUNJUKKAN
KEPADAKU
Source : Kebaktian Minggu GKI Darmo Satelit
19 Juni 2011 9.30
Pdt. Samuel Hendrarto

No comments:

Post a Comment