Monday, November 21, 2011

Stop It!

"Need a long time to write my blog again."


Besides internship, I'm also working on thesis and there are 3 subjects that really takes time.
May be I need to change my own style. The long story for each posting can make me feel lazy to write again and the visitor bored to read it. No value.

So, I try to create simple posting but deep meaning. Then, I write something new at my blog every month. Hahaha... Yeah, the last time I was update my blog on April (7 months ago). Starting to open my blog again, write it, revise it and post it. The topics are combine, not only about Jesus and His amazing, but also business and other little stories. Still learn to writing in english (and pronunciation too ^^). It's not easy. Because, I live in Indonesia, not Europe. Just alibi.(say : Nothing's Impossible in God).

Cheers.

Friday, June 24, 2011

Pimpinan dan Pemeliharaan Allah bagi UmatNya

Bacaan : Keluaran 13 : 17-22

Kisah perjalanan Bangsa Israel keluar dari Mesir. Ada peristiwa yang unik. Tuhan tidak menuntun bangsa Israel menuju Kanaan dengan rute yang enak.

Gosyen : Mesir bagian atas. Dalam Kitab Kejadian, diceritakan bahwa Yusuf boleh menempati tanah Gosyen oleh Firaun. Tetapi, begitu ganti keturunan Firaun, Bangsa Isarel dijajah.
Jika Bangsa Israel jalan lewat pantai (telusuri di Alkitab Peta Zaman Purba : Dari Mesir ke Gosyen hingga ke Kanaan), jaraknya sekitar 350km. Jika ditempuh dengan jalan kaki membutuhkan waktu 2-3 minggu.

Namun, Tuhan menuntun Bangsa Israel dengan memutar jalan di Padang Gurun (telusuri di Alkitab Peta Zaman Purba : Mesir ke Laut Teberai kemudian ke Gunung Sinai hingga Kanaan) menuju Laut Teberau, yang sebenarnya jalan buntu. Kemudian ke Gunung Sinai hingga akhirnya ke Kanaan.

Walaupun sebenarnya alasan Tuhan masuk akal, kalau lewat pantai artinya melewati 5 kubu pertahanan Filistin namun paling dekat. Ayat 17 dikatakan bahwa "... sebab firman Allah : Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan sehingga mereka kembali ke Mesir". Padahal, Bangsa Israel sebenarnya siap kalau Tuhan menuntun jalan ke Kanaan lewat pantai, di ayat 18 dikatakan bahwa "... dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir". Sehingga, Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan siap sedia berperang namun melewati jalan di Padang Gurun (bukan pantai) menuju Kanaan.

Apa hubungannya dengan hidup kita?
Pada kenyataannya, kita memang harus masuk dan melewati jalan yang penuh masalah tanpa bisa menolaknya ('jalan' ini harus dibedakan dengan jalan yang sering kita buat sendiri dan akhirnya menjadi jalan yang rumit karena kesalahan kita)

Bagaimana sikap kita jika perasaan kita, Tuhan seolah memutar atau mempersulit jalan hidup kita?
Ada 3 kata kunci : Percaya, Taat dan Pasrah (Berserah) kepada Tuhan.
alasannya :
  1. Tidak ada Perkara Kebetulan
    Menurut American Heritage Dictionary, kebetulan adalah suatu urutan peristiwa yang meskipun terjadi tanpa disengaja tetapi sepertinya sudah direncanakan atau diatur. Tapi, direncanakan atau diatur oleh siapa? Sebagai orang percaya, tidak ada perkara yang kebetulan (Matius 10:30-31). Semua terjadi karena Kehendak Tuhan (Roma 8:28). Jika perkara Tuhan izinkan terjadi, maka Tuhan pasti punya rencana.

  2. Rencana Tuhan Tidak Pernah Salah
    Dalam Yeremia 29:11, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.". Dalam Matius 10:30 "... rambut kepalamupun terhitung semuanya.". Dalam Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.". Memang sulit untuk mengerti Firman Tuha, dibutuhkan kepekaan kita terhadap FirmanNya. Seandainya kita tetap tidak mengerti, biarlah kita tetap Taat, Percaya dan Pasrah kepadaNya.

  3. Tuhan Sanggup Buka Jalan
    Kalau kita bilang bahwa rencana Tuhan salah, itu karena kita ukur dari ukuran manusia. Tuhan sanggup membuka jalan. Buktinya, Laut Teberau yang Bangsa Israel lewati terbelah menjadi 2, sehingga Bangsa Israel bisa menyeberang. Dalam keadaan yang sulit sekalipun Tuhan pasti sanggup membuka jalan.
The True Story :
  1. Karen Ann Quinlan
    Lahir pada tanggal 29 Maret 1954. Dia kecanduan obat-obatan dan alkohol, sehingga mengakibatkan koma. Pada April 1975, orangtuanya meminta supaya dia di Euthanasia (ada 2 macam Euthanasia yaitu Euthanasia Aktif-membuat pasien meninggal dengan obat melebihi dosis atau obat yang tidak sesuai- dan Euthanasia Pasif-membiarkan pasien meninggal tanpa pemberian terapi/tindakan dokter-) dikarenakan dokter sudah angkat tangan dan mereka sendiri sudah menyerah. Pengadilan tetap tidak mengizinkan, sehingga mereka minta naik banding. Hingga akhirnya, pada Maret 1976, Pengadilan memutuskan Euthanasia Pasif, ketika dilaksanakan kondisi pasien berangsur-angsur membaik dan sehat. Karen baru meninggal 8 tahun kemudian (tahun 1985) akibat komplikasi Pneumonia.
  2. Agian Isna Auli
    Pada tahun 2004, mengalami kelumpuhan total setelah menjalani operasi caesar. Suaminya meminta agar di Euthanasia. Pada bulan Januari 2005, dia sadar dan tidak mau bertemu dengan suaminya karena ketika dia masih koma, dia mendengar semua yang dikatakan suaminya yang meminta agar dirinya di-Euthanasia.
Song : Selalu Ada Jalan

KETIKA JALAN KULALUI
BERPUTAR DI PADANG GURUN
ENGKAULAH YANG MEMELIHARA
HIDUPKU SEMPURNA

KETIKA JALAN YANG KU TEMPUH
BERUJUNG DI SUNGAI DALAM
ENGKAULAH YANG MENGERINGKANNYA
UNTUK KUSEB'RANGI

REFF:
SELALU ADA JALAN
SAAT SEAKAN TIADA JALAN
S'BAB TUHAN ADA DI DEPANKU
MEMBUKA JALAN BAGIKU

SELALU ADA JALAN
DI MANA ADA KEMAUAN
BIARLAH KU HIDUP SELALU
DI JALAN YANG KAU TUNJUKKAN
KEPADAKU
Source : Kebaktian Minggu GKI Darmo Satelit
19 Juni 2011 9.30
Pdt. Samuel Hendrarto

Sunday, April 24, 2011

Siklus Rajawali

Apakah ciri-ciri burung rajawali?

Ciri yang utama dan terutama yaitu tidak takut badai.

Burung rajawali malah menantikan datangnya badai. Dia akan mengembangkan sayapnya, memperhatikan dengan pandangan visinya, kapan badai datang. Sebab dia akan menghadapinya dan menggunakan badai itu untuk melambung tinggi. Burung rajawali tidak mengepak-ngepakkan sayapnya, tetapi dia mengembangkan sayapnya. Burung rajawali tidak seperti ayam atau anak ayam. Ayam atau anak ayam penciumannya tajam, mereka tahu saat akan datang badai. Mereka ribut berkotek-kotek, menciap-ciap, bingung lari kesana kemari, sambil mengepak-ngepakkan sayapnya mencari tempat persembunyian untuk berlindung terhadap badai. Apabila badai datang mereka bisa menjadi korban, sebab mereka lemah, tak berdaya, dia menjadi victim badai. Lain dengan burung rajawali, dia tidak menjadi victim, tetapi menjadi victor, pemenang, terbang mengatasi badai.

Ia menyediakan waktu untuk memperbaharui diri. Saat sadar bahwa kekuatan sayapnya mulai berkurang, dia sabar. Dia berdiam diri ; dia tidak terbang. Dia mencari tempat yang tinggi di atas bukit batu.

Tahukah Anda bahwa burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya?

Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Dan pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan memakan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Story of Forgiving

Kisah nyata ini menyentuh hati nuraniku. Banyak makna yang kudapat yakni :
  • Gambar Diri (self image). Kalau aku tidak membaca kisah ini mungkin aku tidak akan bersyukur tentang kondisi fisikku sendiri.
  • Hati yang mau memaafkan (Forgiving). Betapa hatinya begitu besar untuk memaafkan orang lain yang telah menghancurkan tubuhnya dan hidupnya.
Ini kisahnya :

Jacqueline "Jacqui" Saburido (lahir 20 Desember 1978) di Caracas, Venezuela adalah korban luka bakar yang sangat parah karena kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk.





Awal Kehidupannya.
Anak tunggal dari Rosalia dan Amadeo Saburido, ia tinggal di Caracas, Venezuela untuk semua masa kecilnya. Hidup dengan ayahnya setelah orangtuanya bercerai, ia mulai mempelajari teknik dengan harapan mengambil alih bisnis keluarga penyejuk udara. Dia pindah ke Texas untuk belajar bahasa Inggris di University of Texas di Austin.



Kecelakaan

Pada tanggal 19 September 1999, Saburido menghadiri pesta ulang tahun dekat Austin, Texas. Dia dan teman-temannya, Laura Guerrero, Johan Daal dan Johanna Gil, memutuskan untuk pulang setelah beberapa jam di sana, dan menerima sebuah rumah tumpangan dari teman sekelas, Natalia Chpytchak-Bennett.
Pada saat yang sama, Reginald Stephey, seorang mahasiswa sekolah 18 tahun tinggi, sedang dalam perjalanan pulang setelah minum bir dengan teman-temannya di sebuah pesta. Di pinggiran Austin, 1996 Stephey's GMC Yukon berbelok ke 1990 Oldsmobile Ninety-Delapan Kabupaten Bennett.Guerrero dan Chpytchak-Bennett tewas seketika, sedangkan Gil dan Daal menderita luka ringan. Mobil itu terbakar, dan kaki Saburido's terjebak di bawah kursi, mencegah dia dari melarikan diri. Dua paramedis, John McIntosh dan Bryan Fitzpatrick, berusaha memadamkan api dengan pemadam dan mengeluarkan semua orang dari kendaraan. Namun, Saburido masih terjebak, dan api mulai menyala kembali, memaksa McIntosh dan Fitzpatrick memadamkan api kembali. Saburido berada di dalam mobil selama 45 detik hingga sebuah truk pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api. Saburido kemudian dipotong dari mobil dan diterbangkan ke unit luka bakar di Galveston.



Saburido menderita luka bakar lebih dari 60 persen dari tubuhnya, tapi selamat meskipun semua jari-jarinya harus diamputasi, namun ada tulang cukup ditinggalkan di ibu jarinya untuk membangun sebuah jempol saling berlawanan. Dia kehilangan rambutnya, telinga, hidung, bibir, kelopak mata kiri dan sebagian besar penglihatannya. Dia telah mengalami lebih dari 40 operasi sejak kecelakaan, termasuk transplantasi kornea, yang telah memulihkan mata kirinya.
Akhirnya
Pada bulan Juni 2001, Reginald Stephey dinyatakan bersalah atas dua tuduhan pembunuhan dan mabuk. Dia dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun dalam Huntsville Unit dan didenda $ 20.000

Saburido
dan Stephey bertemu untuk pertama kalinya setelah persidangan pada tahun 2001. Saburido telah menyatakan bahwa Stephey "Destroyed my life. Completely" (menghancurkan hidup saya Sepenuhnya). Tapi dia memaafkannya. Mengenai pertemuan itu, Stephey kemudian menyatakan bahwa "What sticks out in my mind is, 'Reggie, I don't hate you.’ It's really touching someone can look you in the eyes and have that much compassion after all that I have caused." (Apa yang menonjol keluar dalam pikiran saya adalah, ‘Reggie, saya tidak membenci kamu’. Ini benar-benar menyentuh seseorang bisa melihatmu di matanya dan memiliki belas kasihan yang besar setelah semua yang telah saya lakukan.)

Saburido diperbolehkan foto grafis pasca kecelakaan dirinya sendiri untuk digunakan di media (poster, iklan TV, dan surat internet rantai) untuk menggambarkan hasil kemungkinan mengemudi dalam keadaan mabuk. Dia adalah yang paling terkenal untuk komersial di mana ia memegang foto pra-kecelakaan dirinya sendiri di depan kamera, yang dia menurunkan untuk mengungkapkan wajahnya rusak dan berkata, "This is me, after being hit by a drunk driver." (Ini aku, setelah ditabrak pengemudi mabuk.). Ketika ditanya mengapa ia muncul dalam kampanye, Saburido menyatakan “I feel very good to do it because I know people can understand a little more what happened to me -- why my life changed completely. So I think for me, for everybody, it's a good opportunity." (Saya merasa sangat baik untuk melakukannya karena saya tahu orang dapat memahami sedikit lebih apa yang terjadi padaku -. mengapa hidup saya berubah total Jadi saya pikir untuk saya, untuk semua orang, itu kesempatan baik.)

Mengenai hidupnya setelah kecelakaan itu, Saburido menyatakan bahwa dia tidak pernah menyerah: "If a person stumbles, he must pick himself up and keep going. I believe this is very important; if not, life would not have much sense." (Jika seseorang tersandung, ia harus mengambil diri dan terus berjalan. Saya percaya ini sangat penting, jika tidak, kehidupan tidak akan masuk akal.)