Wednesday, July 28, 2010

JAFA bagian 2

Dalam posting ini, akan bertemu dengan banyak kata "Akhirnya ..."

Huff.. satu per satu masalah boleh selesai, tapi ada lagi masalah baru yang muncul. Cari panitia!!! Nah ini, susahnya minta ampun... Banyak orang yang tidak bersedia untuk kepanitiaan 1 tahun. Semuanya mau yang sekali jalan selesai. Dienng... tapi okelah, tidak menutup kemungkinan orang yang mau kepanitiaan ini...

Karena aku anggota pemerhati, so teman-teman 1 departemen langsung kuajak jadi panitiaku, pertama ajak Stephanie (Awalnya jadi Koor Konsumsi, pada akhirnya jadi Koor Konsumsi-Sekretariat) dan Lyvia (Koor Acara). Hahaha... baru kali itu aku mikir cari panitia itu gampang. Ternyata kenyataan lain tidak semudah itu.

Awal P3kMaBa, udah cari 11 orang dan hanya dapat 2 yang bersedia, yaitu Lina (Awalnya jadi Sekretaris-Bendahara, pada akhirnya jadi Sekretaris) dan Sally (Awalnya jadi anggota Konsumsi, akhirnya jadi Anggota Acara). Begitu kedua orang ini bersedia, tidak berhentinya aku terusssss tertawa, mengingat beratnya mencari panitia, banyak yang menolak, ketika dengar mereka bersedia jadi panitiaku rasa senang itu berlipat-lipat.

Kurang panitia Divisi perlengkapan dan Pubdekdok. Akhirnya berkonsultasi dengan beberapa teman-teman Foreground, akhirnya didapat 1 nama untuk jadi Divisi Perlengkapan.

Anthony. Sebenarnya nggak kenal sama dia, tapi dengan muka tebelnya minta dia jadi Koor Perlengkapan sekaligus kusuruh dia mencari anak sendiri, yaitu David (Anggota Perlengkapan). Siapa pula David, kok aku juga nggak tahu ya.. Akhirnya setelah bertanya kesana-kemari, akhirnya aku tahu siapa David itu. ckckckckck... parah juga aku ini, teman 1 jurusan n 1 angkatan malah tidak kenal. Kedua orang ini tahu siapa aku, tapi aku tidak tahu mereka. Dengan posisi minta jadi panitianya lagi. Gak tahu diri banget aku waktu itu.

Seusai P3KMaBa diisi dengan libur, karena nggak ada rencana ke kampus akhirnya cari panitia via telepon. Setelah mengajak beberapa orang, akhirnya ada yang usul gimana kalau Christine yang menjadi Pubdekdok-nya. Awalnya Christine (Anggota Pubdekdok) masih ragu-ragu, karena ini kepanitiaan setahun, pasti dikejar-kejar terus tiap hari. Tapi, ketika aku kasih penjelasan, walaupun jangka waktunya 1 tahun, tapi JAFA kan tidak tiap minggu ada, paling-paling 2-3 minggu sekali. Akhirnya dia mau ikut jadi panitia JAFA.

Waktu PRS, ketemu nih sama temen lama (selama semester 2 nggak seberapa dekat lagi kayak semester 1 karena banyak jadwal kuliah yang beda), Josephine (Koor Pubdekdok). Dia langsung kutawari jadi Koor Pubdekdok, mengingat bakatnya dia di bidang kreativitas, pernah masuk di UKM Dekor dan suka kerajinan tangan, langsung kutawari panitia Divisi Pubdekdok.

Waktu awal kuliah, ada rapat perdana. Membahas program kerja, jobdesk dan sebagainya. Sebenarnya kacau juga rapatnya, karena aku nggak ikut raker Pokja, jadi nggak tahu gimana mau mimpin rapat, tahap-tahap pengadaan rapat, dsb. Tapi aku dengan PeDenya langsung mengadakan Rapat Pleno (benar-benar high risk-low return). Karena Divisi Acara kurang 1 dan lebih susah carinya daripada divisi Konsumsi, akhirnya Sally (Anggota Acara) berpindah ke divisi Acara. Maaf ya Sal, ini memaksa kamu. Tapi pada akhirnya kamu bisa jadi anggota yang baik dan mampu bekerja sama dengan Lyvia, sampai-sampai kalau kamu mau out dari JAFA, Lyvia juga mau out dari JAFA juga. Bener-bener udah 1 hati, 1 pikiran, 1 tujuan. Jangan sampe 1 jiwa juga lho ya. Hahahaha....

Setelah itu, meminta bantuan dari kesana-kemari, kemudian muncullah ide dari seseorang yang juga sekaligus menyarankan Christine sebagai divisi Pubdekdok. Waktu itu, aku masih ingat dia langsung menelepon Aldo (Anggota Konsumsi) untuk menjadi panitia JAFA dan Aldo pun bersedia.

Beberapa waktu kemudian, aku lupa tepatnya seusai JAFA Perdana atau sebelum JAFA Perdana. Yang pasti, dari Divisi perlengkapan kekurangan orang. Dan lagi-lagi aku meminta Anthony untuk mencari sendiri, dengan alasan terserah kamu mau cari siapa yang pasti kamu bisa kerja sama dengan orang itu, karena orang itu akan jadi anakmu nantinya. Padahal, maksud lain, aku udah capek cari panitia terus. Hehehe... Maaf ya teman... Akhirnya dipilihlah Marchlay (Anggota Perlengkapan) yang bersedia untuk menjalani panitia JAFA. Setelah berbicara singkat dengan Marchlay yang punya julukan menyimpang kejauhan yaitu Soleh, motivasinya dipenuhi dengan KP (rasanya jadi nggak tega bilang kalau dia bakal rugi kalau jadi panitia JAFA dengan motivasi dapat KP). Akhirnya aku setuju dia jadi panitiaku.

Setelah JAFA perdana. Ditemui lagi tentang masalah. Karena aku tidak membuat Divisi Sekretariat (bodohnya diriku), ditambah lagi sang Koor Acara tidak bisa hadir dalam JAFA perdana, akhirnya minta tolong sama Sally untuk membuat angket Eval (terlupa waktu rapat). Tentunya, si SC yang skaligus Kadep Pemerhati, langsung marah dan menyuruh aku untuk minta tolong Lina saja yang membuat, karena bukan tugasnya Sally. Ketika menyuruh Lina, jadilah perseteruan hebat antara aku n Lina.

Pembuatan LPJ, aku sadar beratnya tugas Sek-Ben. Diam-diam, aku cari panitia yang bersedia jadi Bendahara. Pikiranku mengarah pada Rut Ira (Bendahara) yang sekaligus partner-ku dalam Asisten Tutorial. Ketika memberi tahu Lina, saking tidak sabarnya memberi tahu kabar gembira ini tidak hentinya aku menelepon Lina yang lagi istirahat n ga mau diganggu. Terjadi perseteruan lagi deh. Maaf Maaf Lin.... Aku emang merepotkan...

Ini deh, suka dan dukanya menjadi Ketua JAFA,,,
tapi yang namanya proses itu nggak cuma sekali, dua kali atau tiga kali tapi terserah Tuhan sampai orang yang diproses itu sudah siap keluar dari proses dan menikmati hasilnya. Ada hal yang harus disyukuri, aku senang dengan kalian semua. Kepanitiaan 1 tahun membuat kalian yang tadinya nggak kenal jadi kenal dekat, kalau saling membutuhkan bisa langsung ngomong n nggak melalui aku lagi.

Ingat nggak (kecuali yang Akuntansi pajak, nggak tahu apa-apa) waktu JAFA terakhir n rapat eval terakhir sekaligus diisi dengan perpisahan melepas kalian, ketika kalian mencurahkan isi hati kalian dan kesan-kesan kalian. Aku sempat nangis. Jujur, aku bangga sama kalian, meski aku yakin tiap-tiap dari kalian punya kepahitan sama aku. Aku bersyukur bisa 1 kepanitiaan sama kalian. Tiap-tiap dari kalian itu menorehkan warna baru dalam hidupku. Aku pingin banget kumpul-kumpul lagi sama kalian... Perpisahan tetep harus dirayakan dong.

Gbu guys... JAFA!! FIGHTING!!!

Lanjut...

No comments:

Post a Comment